Di dalam Grand Design Pengembangan Teaching Factory dan Technopark di SMK (Kemendikbud, 2016:92) dijelaskan bahwa konsep teaching factory sudah dilaksanakan sejak tahun 2000 dalam bentuk sederhana, yaitu berupa pengembangan unit produksi. Konsep tersebut kemudian dikembangkan pada tahun 2005 menjadi sebuah model pengembangan SMK berbasis industri yang terdiri dari: (i) pengembangan SMK berbasis industri sederhana; (ii) pengembangan SMK berbasis industri yang berkembang; dan (iii) pengembangan SMK berbasis industri yang berkembang dalam bentuk factory sebagai tempat belajar. Selanjutnya pada tahun 2011, Direktorat Pembinaan SMK, Kemendikbud bekerja sama dengan pemerintah Jerman melalui Program SED-TVET mengembangkan konsep teaching factory yang merupakan adaptasi dari elemen-elemen pelaksanaan dual system yang diterapkan pada pendidikan kejuruan di Jerman dan Swiss. Melalui model pembelajaran teaching factory diharapkan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar sesuai dengan situasi nyata di industri/tempat kerja secara menyeluruh sehingga peserta didik akan menguasai kompetensi dan karakter yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Pada jurusan Teknik Instalasi Pemesinan Kapal, jadwal TEFA sebenarnya sudah berjalan hampir 2 tahun belakangan ini,dimana proses pembelajaran kejuruannya dibagi dengan sistem blok per siswa dan diajarkan oleh guru mapel yang sudah ditentukan group belajarnya, dan waktu pembelajarannya dibuat rentang waktu satu minggu per group dan minggu selanjutnya dirotasi dengan guru mapel yang lain dikelas yang sama. Pembelajaran TEFA sendiri dilakukan agar siswa nantinya setelah lulus link and match dengan dunia usaha dan dunia industri. Demikian juga dengan guru mapel mampu memetakan produk apa saja yang akan dihasilkan dari proses pembelajaran TEFA yang berpeluang menjadi produk dengan nilai jual.