10 KESALAHAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA

Tulisan Berikut merupakan artikel dari hasil pengamatan Ketua Jurusan TITL SMK N 5 Batam, selama mengajar dan menjadi ketua jurusan. Tulisan ini dimaksudkan untuk masukan atau renungan bagi guru atau pengajar di lingkungan SMK N 5 Batam yang sedang berupaya untuk meningkatkan kualitas dan membentuk karakter siswa SMK N 5 Batam. Photo-photo pada tulisan ini diambil dari internet dengan maksud adalah untuk memperkuat tujuan atau maksud penulisan.

Perngertian Pendidikan Berarkter.

Menurut para ahli, pendidikan karakter memiliki definisi sebagai berikut :

1. T. Ramli

Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.

2. Thomas Lickona

Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

3. John W. Santrock

Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.

4. Elkind

Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter murid. Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.

Dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Tujuan pendidikan tersebut dibuat agar pendidikan itu tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau lebih berkarakter. Sehingga nantinya akan melahirkan generasi-generasi bangsa yang unggul dan tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafaskan nilai-nilai luhur bangsa serta agama.

Berdasarkan undang-undang bahwa ada 3 konsep dasar pendidikan kita yakni : Cerdas, Berkepribadian atau berkarakter dan berakhlak mulia. Kemudian selanjutnya dijabarkan bahwa pendidikan berkarakter dapat ditanamkan dalam bentuk nilai-nilai pembentuk karakter berikut:

  1. Kejujuran
  2. Sikap toleransi
  3. Disiplin
  4. Kerja keras
  5. Kreatif
  6. Kemandirian
  7. Sikap demokratis
  8. Rasa ingin tahu
  9. Semangat kebangsaan
  10. Cinta tanah air
  11. Menghargai prestasi
  12. Sikap bersahabat
  13. Cinta damai
  14. Gemar membaca
  15. Perduli terhadap lingkungan
  16. Perduli sosial
  17. Rasa tanggungjawab
  18. Religius

Untuk menanamkan 18 karakter diatas akan sangat sulit seklai bila guru masih membiarkan 10 kesalahan yang tak sengaja sering dilakukan yakni:

1. Tak menjaga Irama Belajar

Dikelas memang terkadang siswa dapat memacing emosi guru baik dengan tingkah laku maupun dengan ucapan. Irama belajar yang lembut dan sejuk serta yang bersifat mengajak akan lebih diresapi siswa, namun dengan sedikit berubah menjadi kemarahan dapat dipastikan suasana kelas menjadi tidak kondusif. Sikap yang ditunjukan oleh guru dalam bentuk kemarahan didalam kelas sangat mempengaruhi siswa menjadi keras dan gampang marah, terutama bagi siswa yang sangat mengidolakan gurunya.

2. Kurang memediasi Komukasi antar teman

Metode tutor sebaya dalam pembelajaran adalah salah satu mediasi untuk membentuk komunikasi sesama siswa. Komunikasi sesama siswa sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil diskusi atau menghidupkan suasana kelas terutama dalam berdiskusi. Selain itu, dengan komunikasi sesama siswa aka mempererat persatuan siswa itu sendiri sehingga dengan sendirinya akan timbul saling menyanyangi sesama siswa.

3. Terlalu Berorientasi kepada Hasil

Hasil memang perlu, namun itu bukan capaian final karena tujuan pendidikan kita adalah kepribadian. Sering kita mengabaikan perjuangan siswa dikarenakan hasil yang dicapainya tidak maksimal sehingga terkadang kita tenggelam dalam upaya mencerdaskan siswa berdasarkan hasilnya dan tidak memperhatikan pengaruhnya bagi pribadi siswa tersebut.

4. Kurang peduli pada ucapan terima kasih siswa

Ucapan terima kasih siswa tidak selalu dilisankan oleh siswa tersebut, tetapi sering dituangkan dalam bentuk lain misalnya perubahan sikap atau melaksanakan tugas yagn diberikan. Dengan memperdulikan ucapan terima kasih siswa akan meningkatkan komunikasi emosional kita dengan siswa.

5. Penampilan guru

Guru adalah  figur yang sangat diperhatikan siswa, sehingga hal kecil sekalipun tidak akan lepas dari pengamatan siswa. Salah satu pengamatan siswa terhadap gurunya adalah penampilan dimana dengan penampilan yang elegan akan menambah atau menarik perhatian siswa dalam belajar, apalagi bila itu didukung dengan cara kita berkomunikasi.

6. Terlalu menghakimi

Kebodohan dan kenakalan siswa terkadang telah memberikan kita hak untuk menghakimi siswa tersebut. Mungkin karena tuntutan kurikulum kita kadang  meninggalkan siswa yang lebih lambat dari teman-temannya. Penghakiman cini secara tak sengaja sering kita lakukan, sebagai contoh penilaian, kita sering memberikan nilai 2, 4, 5 atau 6 karena siswa yang kurang benar dalam menyelesaikan soalan yang kita berikan, mari kita coba dengan memberikan tanda salah saja nampa dinilai sampai siswa tersebut segera memperbaikinya…

7. Sejarah/ Filosofi Ilmu

Sejarah atau filosofi ilmu berpengaruh pada pembentukan karakter siswa dalam menccintai tanah air, sesama dan meningkatkan keimanannya. Ilmu yang kita berikan lebih sering kita berikan dalam bentuk hasil atau intinya. sebagai contoh 2 + 2 = 4, siswa sudah faham bahwa 2 + 2 adalah 4 namun siswa tidak faham mengapa 2 + 2 menjadi 4.

8. Kebebasan Berfikir

Kebebasan berfikir bukan berarti berfikir bebas, sehingga siswa diberikan berfikir sesuka mereka dan menjawab dengan suka-suka namun kebebasan berfikir adalah kebebasan mencari jawaban atau menemukan cara penyelesaian menggunakan bahasa dan pemahaman mereka masing-masing. Hal ini juga guru memiliki keterbukaan berfikir baik menerima jawaban maupun masukan. Terkada guru memberikan tekanan kepada siswa agar menjawab sesuai dengan yang dinginkan.

9. Kesiapan Mengajar

Rutinitas kerja yang telah lama dilakukan membuat guru kadang mengabaikan kesiapan mengajar, kesiapan mengajar bukan hanya pada bahan ajar atau materi mengajar, biasanya kesiapan mental dan fisik. Guru yang siap adalah guru yang selalu mendambakan beberapa perubahan didalam kelas, baik oleh siswa maupun oleh guru itu sendiri.

10. Memberikan Gambaran Masa depan yang sulit

Sungguh sangat banyak yang dilakukan oleh kita sebagai seorang guru menggambarkan bahwa masa depan itu semakin sulit dan berat untuk dicapai dengan bayanga MEA atau Ekonomi GLobal. Membayangkan ketakutan itu hanya 10% yang berhasil menjadikan sebagai pemicu atau semangat juang, namun sebagian besar adalah lebih menjadikan siswa tak semangat berjuang. dengan memberikan bayangan kemudahan dalam menggapai masa depan dapat membantu memotivasi siswa dalam belajar dan menjadikannya lebih percaya diri.

 

 

Lokasi Kami

Temukan lokasi SMK Negeri 5 Batam di Jalan Bukit Kamboja Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung, Batam.