Dalam rangka mempersiapkan pembelajaran tatap muka di SMKN 5 Batam, maka manajemen SMKN 5 Batam menyiapkan protokol kesehatan untuk sivitas akademika sesuai arahan Satgas Covid-19 Nasional. Untuk menghindari tumpukan massa, maka pembelajaran tatap muka di SMKN 5 Batam dibagi dua sesi. Sesi pagi dan sesi siang. Jumlah siswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka di SMKN 5 Batam, juga dibatasi. Jumlah siswa yang dibolehkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di SMKN 5 Batam, hanya boleh 50% dari total jumlah siswa dalam satu kelas. Dalam artian, misalkan satu kelas ada 38 orang total siswa, maka siswa yang boleh melakukan pembelajaran tatap muka sebanyak 19 Orang. Total siswa secara keseluruhan dilarang datang bersamaan ke sekolah. Jumlah siswa tersebut dibagi dalam dua sesi.
Sesi pagi 19 orang, sesi siang 19 orang. Siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka di SMKN 5 Batam, wajib membawa surat pernyataan orang tua yang berisi tentang izin mengikuti pembelajaran tatap muka dan bersedia untuk memberikan fasilitas alat pelindung diri sesuai protocol Covid-19. Surat tersebut wajib dibuat oleh siswa, dan diketahui oleh orang tua.
Mata pelajaran yang diikuti secara tatap muka, masih pembelajaran praktek (produktif) yang berkaitan dengan kompetensi siswa/siswi SMKN 5 Batam. Sementara, pembelajaran normatif seperti Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan lainnya masih dilakukan secara daring/jarak jauh. Hal ini dilakukan untuk menghindari tumpukan massa.
Protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka, diatur sedemikian rupa. Dimulai dari kedatangan siswa, pengecekan suhu, pengaturan jarak. Siswa yang datang untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, wajib apel dengan wali kelasnya masing-masing untuk memastikan kesehatan siswa yang datang dan melakukan kelengkapan alat pelindung diri seperti: masker, dan face shield. Apabila ada siswa yang memiliki suhu di atas, suhu normal aturan Covid-19, maka siswa tersebut dipulangkan untuk beristirahat dan melakukan cek kesehatan.
Pembelajaran tatap muka, harus segera dilaksanakan, melihat banyaknya kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran jarak jauh, dan berefek kepada kecerdasan intelektual, sosialisasi dan komunikasi.
