SMKN5BATAM.SCH.ID—Tak dipungkiri, sejak pandemic corona virus atau lazim disebut Covid-19 melanda dunia termasuk di Indonesia telah membawa dampak ke berbagai aspek kehidupan.Termasuk juga dunia pendidikan.
Sebagai Pimpinan atau Kepala Sekolah baik kejuruan maupun non kejuruan menghadapi situasi dilematis tertentu. Terutama Sekolah Kejuruan seperti SMK (Sekolah Menengah Kejuruan-red) tentu tidak mudah menyikapi situasi seperti saat ini.
Setiap hari, harus memikirkan bagaimana solusi untuk menjamin PBM bagi siswa maupun siswi serta seluruh sivitas akademika, tetap terpenuhi.
Pandemi virus Covid-19 mengharuskan dunia pendidikan di Indonesia, menerapkan sistem pembelajaran secara daring atau jarak jauh. Siswa diajar melalui platform digital yang ada.Belajar tatap muka secara virtual yamg dilakukan seperti saat ini jelas tidak ada interaksi sosial antara siswa dan pengajar.
Yang jelas berimbas adalah serapan ilmu-ilmu pengetahuan yang praktek maupun theori tak dapat dinikmati siswa. Tentunya, hal itu akan menimbulkan persoalan baru, karena memang beda ilmu yang didapat secara langsung maupun tidak langsung.
Kendati demikian, sebagai Kepala Sekolah khususnya di SMK Negeri 5 Batam, tidak boleh diam dan harus kreatif demi siswa dan siswi agar mereka yang sudah lulus nantinya memiliki daya saing dan siap kerja.
Oleh sebab itu, persiapan ke arah sana harus dimatangkan. Bimbingan dan pengajaran dilakukan secara virtual. Tidak ada pemantapan materi.Tidak ada sosialisasi kepada murid. Semua beralih ke pembelajaran digital.
Di SMKN 5 Batam, Kepala Sekolah dan seluruh guru pengajar selalu berupaya menyesuaikan sistem pembelajaran berbasis digital. Berbagai pelatihan diadakan, mulai dari pelatihan penggunaan google classroom, rumah belajar, membuat konten pembelajaran di platform kanal Youtube, penggunaan google form, e-learning dan lain sebagainya.
Pada kenyataannya pelan tapi pasti, guru dan siswa mulai terbiasa dengan sistem pembelajaran seperti itu. Meskipun membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang baru tersebut. Namun, tetap saja semua persoalan tidak bisa terselesaikan secara holistik.
Ada, bagian yang hilang dan harus diakui ketercapaian kurikulum dan kompetensi yang diharapkan harus dimaklumi tidak terlaksana semestinya.
Persoalan fundamental adalah tentang pembelajaran kejuruan. Sebagaimana diketahui, dunia SMK adalah dunia yang lebih fokus kepada pembelajaran yang berbasis teori. Pembelajaran kejuruan yang berbasis praktik, tidak bisa diselenggarakan secara daring.
Mata pelajaran kejuruan, selayaknya harus dilakukan secara tatap muka. Harus ada interaksi antara murid dengan guru yang bersangkutan.
Dengan tatap muka secara langsung, guru bisa menunjukkan apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengoperasikan suatu alat, bagaimana bentuk alat suatu produk dan bagaimana cara kerja suatu alat praktik. Hal-hal seperti demikian, tidak bisa diajarkan secara virtual.
Namun, tidak bisa berbuat banyak Kepala Sekolah dan tenaga pengajar harus terus memberi semangat dan motivasi kepada siswa. Karena dunia SMK harus menyiapkan lulusan yang terampil, berkompeten di bidangnya masing-masing agar bisa bersaing di dunia industri.
Dan saat ini, dimana Kota Batam, ditetapkan sebagai kawasan PPKM seperti puluhan Kota di Indonesia, tak ada yang bisa diperbuat lebih banyak,selain menguatkan diri. Dan apabila ada keluhan dari orang tua, siswa dan masyarakat tentang perkembangan kecerdasan siswa maka semua pihak harus dapat memaklumi keadaan ini.
Harapan kita agar pandemi Covid-19 ini cepat berlalu, dan kita bersama bisa kembali mewujudkan cita-cita luhur dunia SMK, agar bisa Bekerja, Mandiri dan Wirausaha, serta belajar dari pandemi ini.
Untuk itu SMK Negeri 5 Batam selalu mengikuti perkembangan zaman.
Selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi di dunia pendidikan, agar tidak tegilas zaman dan tetap menyemangati juga memotivasi siswa dan siswi. Bravo SMK 5 Batam dan Tetap Semangat (Gandhi)