Teknik Gestalt Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling

 

Proses konseling menggunakan teknik gestalt bertujuan agar konseli (siswa) dapat menumbuhkan kesadaran dirinya untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik, mencapai kematangan dalam berpikir  dan dapat berubah dari ketergantungannya kepada lingkungan/orang lain menjadi lebih percaya diri dan dapat berbuat lebih banyak untuk meningkatkan kebermaknaan hidupnya.

Secara lebih spesifik tujuan konseling Gestalt adalah sebagai berikut.

  1. Membantu konseli (siswa) agar dapat memperoleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan atau realitas, serta mendapatkan insight secara penuh.
  2. Membantu konseli (siswa) menuju pencapaian integritas kepribadiannya
  3. Mengentaskan konseli (siswa) dari kondisinya yang tergantung pada pertimbangan orang lain ke mengatur diri sendiri (to be true to himself)
  4. Meningkatkan kesadaran individual agar konseli dapat beringkah laku menurut prinsip-prinsip Gestalt, semua situasi bermasalah (unfisihed bussines) yang muncul dan selalu akan muncul dapat diatasi dengan baik.

Tugas konselor/guru BK adalah mendorong konseli/siswa untuk dapat melihat kenyataan yang ada pada dirinya serta mau mencoba menghadapinya. Dalam hal ini perlu diarahkan agar konseli/siswa mau belajar menggunakan perasaan dan pikirannya secara optimal.

beberapa teknik dalam konseling Gestalt, yaitu:

  1. Permainan Dialog

Teknik ini dilakukan dengan cara konseli/siswa dikondisikan untuk mendialogan dua kecenderungan yang saling bertentangan. Penerapan permainan dialog ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan teknik “kursi kosong”.

  1. Latihan Saya Bertanggung Jawab

Merupakan teknik yang dimaksudkan untuk membantu konseli/siswa agar mengakui dan menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyeksikan perasaannya itu kepada orang lain.

  1. Bermain Proyeksi

Proyeksi artinya memantulkan kepada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak mau melihat atau menerimanya. Dalam teknik bermain proyeksi konseli/siswa  diminta untuk mempraktikan atau melakukan hal-hal yang diproyeksikan kepada orang lain.

  1. Teknik Pembalikan

Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu sering kali mempresentasikan pembalikan dari dorongan-dorongan yang mendasarinya. Dalam teknik ini konseli/siswa diminta untuk memainkan peran yang berkebalikan dengan perasaan-perasaan yang dikeluhkannya.

  1. Tetap dengan Perasaan

Teknik ini dapat digunakan untuk konseli/siswa yang menunjukkan perasaan atau suasana hati yang tidak menyenangkan atau ia sangat ingin menghindarinya. Konseli/siswa didorong untuk tetap bertahan dengan perasaan yang ingin dihindarinya itu.

Untuk membuka dan membuat jalan menuju perkembangan kesadaran perasaan yang lebih baru tidak cukup hanya mengkonfrontasi dan menghadapi perasaan-perasaan yang ingin dihindarinya tetapi membutuhkan keberanian dan pengalaman untuk bertahan dalam perasaan yang ingin dihindarinya itu.

Lokasi Kami

Temukan lokasi SMK Negeri 5 Batam di Jalan Bukit Kamboja Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung, Batam.