SAGULUNG (HK) – Dinas Kesehatan Kota Batam mensosialisasikan bahaya merokok kepada siswa SMKN 5 Batam, Selasa (25/8). Sosialisasi itu dimaksudkan untuk mengingatkan siswa agar tidak merokok di lingkungan sekolah.
SMKN 5 Batam, Dapur 12 Sagulung mendapat bantuan Neon Box atau papan peringatan bebas rokok atau larangan merokok dari Dinas Kesehatan Batam.
Papan peringatan bebas asap rokok yang bertuliskan “Hirup Udara Segar, dan Selamat Datang Di Kawasan Tanpa Rokok”, langsung ditempelkan berdekatan dengan kantin sekolah.
Tak itu saja, pihak Dinas kesehatan (Dinkes) Batam juga sempat melakukan sosialisasi betapa bahayanya rokok terhadap para siswa-siswi di sekolah tersebut.
Di SMKN 5 Batam, dr Ciska Irma Tehupeiory, selaku Kabid Keluarga dan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Batam mengatakan, sudah saatnya kita mencegah dari bahaya rokok tersebut. Karena, ia menilai dari nikotin rokok itu sangat membunuh jantung dan para-paru manusia.
” Dan bukan anak-anak sekolah yang dilarang merokok, akan tetapi terhadap masyarakat yang diluar harus berhenti merokok. Karena, merokok ini sangat berbahaya dan mengancam kehidupan kita. Dan bagi yang merokok, harus melihat situasi juga, jangan asal merokok saja. Harus lihat lingkungan,” kata Ciska, ketika memberikan sosialisasi di SMK tersebut.
Ciska juga mengatakan, program pemasangan papan dan mensosialisasikan tentang kawasan bebas asap rokok ini merupakan program tahunan yang akan terus kita genjot untuk kedepannya. Sasaran program tersebut bukan semata ke sekolah-sekolah. Tapi dikalangan masyarakat umum.
Dan tujuannya adalah, agar masyarakat menyadari bahaya merokok tersebut. Masyarakat juga harus tahu etika pada saat merokok jangan asal membuang puntungya.
“Kalau yang merokok, harus ada etikanya, lihat lingkungan sekitarnya jangan asal sembarangan membuang puntungnya. Untuk, siswa dan siswi. SMK Negeri 5 Batam dilarang keras merokok. Harus pegang prinsip hidup sehat,” terang Ciska kembali.
Pemasangan papan bebas asap rokok di SMK Negeri 5 Batam merupakan contoh untuk sekolah lainnya. Dan kedepannya. Dia berjanji akan memasang papan tersebut di kawasan ramai pengunjung, misalnya, di Bandara, Mall, Pasar, Puskesmas dan tempai ibadah, dan ruang instansi lainnya.
“Hal ini akan berlanjut kedepannya. Kita akan pasang semua papan ini ke tempat-tempat ramai, seperti di Bandara, Mall, Pasar, Puskesmas dan tempai ibadah, dan ruang instansi lainnya. Hal ini untuk mengingatkan masyarakat Batam sadar dengan rokok membahayakan,”ujarnya.
Sementara, Agus Sahrir, selaku kepala sekolah SMK Negeri 5 Batam sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan pihak dinas kesehatan. Pasalnya, jumlah SMK ini ada sebanyak 1125 orang, yang terdiri dari 800 laki-laki, sisanya itu perempuan.
Agus juga menuturkan berterima kasih terkait sosialisasi dan pemasangan papan kawasan bebas asap rokok dari Dinkes yang bekerja sama dengan Disdik kota Batam. Pasalnya, program yang dilakukan oleh Dinkes tersebut sangat singkron terhadap sekolah tersebut kota Batam.
“Kita sangat mendukung penuh dan berterima kasih kepada Disdik dan Dinkes Kota Batam. Karena program seperti ini sangat di butuhkan. Untuk mengintai para siswa, lebih khusunya yang laki-laki. Lagian, di sekolah ini juga sudah kita pasang sebanyak 40 CCTv untuk melihat anak-anak pada saat ketahuan merokok,” papar Agus kepada sejumlah wartawan.
Masih kata Agus, pihaknya juga akan memberikan sebanyak 250 poin dan surat perjanjian orang tua siswa bila ketahuan mereka. Tapi apabila sudah kelewatan batas, kita akan keluarkan dari sekolah ini.
Lanjutnya dia, untuk siswanya yang merokok di luar sekolah meskipun masih mengenakan seragam sekolah masih tanggung jawab sekolah tersebut.
“Siswa yang kedapatan merokok dengan mengenakan serang sekolah, baik di pasar atau di tempat lain, tetap tanggung jawab kita. Kita tetap berikan sangsi sesuai dengan aturan yang sudah di tentukan. Tanpa terkecuali. Nah, kalau siswa yang berpakian bebas, itu bukan tanggung jawab kita lagi,” ujarnya.
Agus menghimbau kepada seluru siswanya, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah untuk tak merokok. “Kepada siswa saya, harus pegang prinsip hidup sehat. Jauhi rokok. Jangan coba-coba merokok, karena merokok dapat merusak dan membuat kita tidak sehat,” saran serta imbuhnya Agus. (ded)