Remaja harus menjadi batu Penjuruh ke dunia dalam sikap dan tindakan

“Batu Penjuru Gereja”

Terdapat beberapa gambaran tentang proses hidup umat percaya di Korintus, yaitu :
Gambaran bayi, adanya ketidakdewasaan jemaat Korintus, belum mampu menyerap makanan selain makanan bayi yang lembut.
Gambaran pertanian, pentingnya kerjasama dan kesatuan sebagai tugas dan tujuan pelayan Tuhan yang menanamkan benih ajaran Yesus. Sehingga tidak perlu dipertentangkan dan jangan dipersaingkan namun justru sebagai proses yang berjalan simultan.
Gambaran bangunan, dimana Yesus sebagai pondasi yaitu dasar berdirinya jemaat.
Gambaran bait Allah, keberadaan terbangunnya persekutuan dibangun oleh jemaat Korintus secara bersama-sama.
Melalui ajaran Paulus, jemaat dididik untuk menemukan yang hakiki, yaitu Allah sebagai pusat dan sebagai yang utama. Dalam hal ini, pertumbuhan dan perkembangan persekutuan antara Apolos dan Paulus memiliki memiliki dinamika, sejarah, proses masing-masing. Sehingga perlu saling melengkapi. Karena itu seharusnya tidak boleh merasa sebagai yang paling hebat, semua karena Allah. Sekaligus tidak boleh merasa sebagai gereja yang lemah dan rendah diri, semua untuk Allah. Sebaliknya, harus mengupayakan mengembangkan persekutuan yang telah diberikan Allah
Dalam sejarah gereja, adanya perpisahan antar gereja karena ada perbedaan pandangan. Secara singkat dipaparkan sebagai berikut ini:
Pada awalnya, abad pertama, hanya ada satu macam gereja yang tidak lama kemudian muncul perpecahan kecil. Perpecahan yang besar terjadi pada abad 11, gereja terpecah menjadi 2, dari semula disebut katolik (umum), menjadi gereja ortodoks timur dan dan gereja katolik roma. Gereja Katolik Roma ini kemudian juga terpecah 2 yaitu Gereja Katolik Roma dan Gereja Protestan. Gereja Protestan sendiri kemudian juga terbagi 3 arus utama yaitu Lutheran, Calvinis dan Anglikan. Dari 3 aliran ini kemudian menjadi beragam aliran antara lain Mennonit, Baptis, Methodis, Mormon, Adventis, Saksi Yehova, Bala Keselamatan, Pentakosta, Kharismatik, Injili, New Age Movement dan lain-lainnya.
Banyak gereja adalah sebuah anugerah, bisa lebih banyak yang melakukan panggilan kepercayaan kepada Yesus, namun perlu dilandasi dengan kesepahaman. Membangun kesepahaman dan tujuan bersama antar gereja untuk kemuliaan Allah. Tidak saling mencuri domba namun saling bekerjasama saling membantu agar nama Tuhan semakin dipermuliakan. Dalam konteks Indonesia, tentunya dikenal istilah PSMSM (Piagam Saling Menerima dan Saling Mengakui) yang bisa menjadi pedoman kehidupan persekutuan gereja di Indonesia. Antar gereja berusaha saling mengakui dan saling menerima sebagai bagian dari satu tubuh yang sama. Diharapkan juga antar gereja tidak boleh saling merusak dan melampaui wewenang, antara lain dalam hal pelaksanaan baptisan.
Remaja bisa memiliki peran dalam menjaga persekutuan sesama gereja. Dalam hal ini remaja dilatih untuk menjadi warga jemaat yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan oikumene yang ada disekitarnya.

Penerapan

Tanya jawab tentang pokok ajaran gereja :
Remaja didorong untuk berani bertanya kepada rekannya yang dari gereja lain. Agar saling berdiskusi tentang pelaksanaan Baptisan dan Pelaksanaan Perjamuan Kudus. Bagaimana pengalaman di masing-masing gereja, menurut cerita dari gereja lain.

Lokasi Kami

Temukan lokasi SMK Negeri 5 Batam di Jalan Bukit Kamboja Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung, Batam.