JANGAN KITA TAKUT BERKARYA WALAU KITA MUDA.
Kita sebagai kaum muda yang merupakan generasi penerus Gereja harus berani menjadi terang dan garam dunia. Tentunya dalam porsi kita masing-masing. Setiap kita memiliki talenta yang berbeda-beda. Bapa telah mengaruniakan dan membekali anak-anaknya dengan kemampuan yang beragam, dengan maksud agar kita mengembangkannya, seperti perumpamaan tentang talenta dalam Injil Matius (Mat. 25:14-30). Beberapa dari antara kita mungkin ada yang berpikiran, “Untuk apa aku melayani? Males ah.. Itu adalah tugas mereka orang dewasa.” Atau ada juga yang berpikiran, “Aku ini masih muda, apa yang bisa aku lakukan dengan segala keterbatasanku?” Teman2..
Justru kita (baca: kaum muda)-lah masa depan Gereja. Melayani itu tidak semata-mata berdiri di depan mimbar, menjadi singer, pemain musik, atau hal-hal lain yang indentik dengan “tampil ke muka umum”. Namun, melayani dalam arti yang sesungguhnya (paling tidak bagi saya) adalah dimana kita berani menjadi saksi Kristus lewat tingkah laku kita yang konkrit dengan segala keberadaan dan kerelaan hati kita.. Dalam melayani pasti ada saja tantangan dan godaan.
Saya pernah mengalaminya. Suatu hari di malam minggu, saya diberi undangan untuk penghobah dikaum remaja di lingkungan remajah, Saya bukan orang muda yang hebat dan dengan tegas mengatakan, “Yaa pilih Gereja donk. Ngapain ke sweet?? Tuhan itu di atas segala – galanya.”
Saya pun mengalami yang namanya dilema.
“Duuh, gimana yaa…?” tanya batin saya.
Namun pada akhirnya, saya lebih memilih untukberkhotba . Bukan karena saya alim atau suci, tapi karena pada saat itu ada dorongan dari hati saya; yang saya percaya suara Tuhan, yang membawa saya sampai ke rumah tempat pemudah berkumpul ( dlm bhs batak toba PARTAMIANGAN REMAJA ) untuk bersama-sama kaum muda yang lainnya memuji Tuhan. Tuhan tidak pernah melihat kemampuan atau ketidakmampuan kita. Tidak juga kehebatan atau kecakapan kita. Yang Ia lihat hanyalah kesediaan kita untuk menjadi pelayan-Nya yang taat dan setia
Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” (Yeremia 1:6-8)
Zaman melenia ini di media sosial viral dengan satu istilah “Kidz zaman now”. Ada apa sebenarnya dibalik istilah yang nampaknya menjadi perbincangan hangat dan merupakan campuran dua bahasa ini?
. Istilah tersebut menjadi viral karena fenomena zaman ini dengan berbagai hal yang dilakukan oleh banyak anak di berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari kelakuan yang aneh, banyak gaya, pergeseran nilai-nilai budaya, penyimpangan moral, bahkan sampai kepada batas kriminalitas. Generasi ini sering disebut generasi Z, generasi yang berada dalam ambang kehilangan jati diri.
Generasi zaman ini sering dilihat psimis oleh banyak generasi sebelumnya, bahkan beranggapan generasi ini adalah generasi yang tidak bisa dimengerti. Lihat saja di media sosial, banyak hal negatif yang dilakukan oleh anak-anak zaman ini. Kalau diibaratkan mereka seperti segi banyak tak beraturan. Banyak fenomena baru terjadi di generasi muda zaman ini hingga membuat banyak orang tua terdiam dan geleng-geleng kepala.
Media sosial memberikan informasi keberadaan generasi ini dengan berbagai aktivitas yang memperlihatkan suatu degradasi besar-besaran. Media sosial online memberikan ruang yang begitu besar bagi anak untuk mengeksplorasi diri dan mengekspresikan diri. Lihat saja di media sosial, kita akan dengan mudah menemui beberapa kasus yang membuat kita berpikir keras. Mulai dari cinta yang baper-baperannya ngalahin anak kuliahan, kejahatan seksual di usia dini, bullying, enggak punya etika, dan masih banyak hal lainnya. Dunia saat ini penuh dengan generasi yang membutuhkan perhatian penuh.
Sobat Kristen, apakah kamu menjadi salah seorang yang menyadari hal ini? Yang perlu dipikirkan bukan, “Ini salah siapa sih? Kenapa bisa begini?”. Akan tetapi pertanyaan penting yang perlu dipikirkan adalah, “Potensi apa yang akan terjadi ke depan bila keadaannya tetap seperti ini? Bagaimana cara menolong generasi ini?”. Sobat, Tuhan mengasihi penuh setiap generasi dengan Kasih Tuhan. Tuhan yang mendesain setiap zaman dengan berbagai keunikan dan kesulitan tersendiri.
Pepatah lama mengatakan, untuk menghancurkan satu bangsa yang sangat besar itu sangatlah mudah, racuni saja generasi mudanya, maka tak lama kemudian kematian besar siap merenggut. Jujur saja, kalau dilihat dari jumlahnya, saat ini sangat sedikit orang yang mau melakukan tindakan untuk menolong generasi sekarang. Banyak faktor yang menjadi penghalang untuk menolong generasi zaman ini, dan memang kemajuan zaman saat ini tidak bisa dibendung, kemajuan zaman yang begitu cepat ini menciptakan generasi baru yang tidak terprediksi seperti zaman sebelumnya. Kemajuan zaman telah melibas habis manusia, dan manusia siap tidak siap harus mau menanggung dampaknya. Salah satu dampak besar tersebut adalah perubahan karakter pada generasi sekarang, kemajuan zaman ini membawa iklim baru bagi generasi ini. Saya sih melihatnya sebagai suku baru yang memiliki budaya baru.
Tuhan mengasihimu, dan kamu memerlukan Tuhan. Bagi kita yang sudah bertumbuh, Tuhan memanggil kita bagi generai zaman ini. So please, God called His people to save “Kidz zaman now”. Siapkah kamu untuk mengerjakan bagianmu untuk generasi zaman ini?
Dalam kisah nyata di Alkitab, Tuhan pernah berbicara kepada seorang pemuda bernama Yeremia untuk sebuah menyampaikan pesan pertobatan bagi satu bangsa,
“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa”, tetapi pemuda ini menolak dengan berdalih “Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda”.
Tuhan dengan tegas BERSABDA sebagai seorang pemberi utusan,
“Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN”.
Kemudian Tuhan memberikan berkat khusus bagi pemuda ini untuk mengerjakan yang Tuhan perintahkan. Sobat muda, setiap orang percaya memiliki panggilan Tuhan, zaman ini kita dipanggil untuk menolong menolong mereka dari kehilangan jati diri. Generasi yang begitu dikasihi oleh Tuhan ini sedang membutuhkan anak-anak terang untuk mewartakan kasih Tuhan di dalam Yesus, mereka saat ini sedang berada di sekitar kita, sedang melakukan sesuatu dan mencari-cari sesuatu. Mari siap sedialah untuk digerakkan oleh Roh Kudus untuk menolong “kidz zaman now” ini.
“Jangan seorangpunpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang – orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu.” (1 Tim. 4:12)
Semoga sharing ini bisa menjadi berkat bagi teman-teman semua.