BK, SMKN 5 Batam – Novel Coronavirus atau COVID-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental setiap individu. Tidak hanya rasa takut, efek psikologis yang ditimbulkan bisa berdampak serius terutama mereka yang sudah hidup dengan kondisi masalah mental seperti kecemasan dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
Kondisi seperti ini pasti dirasakan berbagai kalangan khususnya guru. Bilamana guru mengajar tatap muka setiap hari, kali ini tugas guru berubah dan bertambah, bukan hanya kesehatan mental yang harus ia perhatikan namun juga cara mengajar dan mengatur waktu serta memperhatikan peserta didik untuk pembelajaran dalam jaringan (daring). Diperlukan kekuatan fisik dan mental agar tidak mudah tumbang dan bisa menginovasi peserta didik.
UNICEF telah merangkum cara menjaga kesehatan mental dalam situasi pandemi. Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan:
1. Membuat Rutinitas Belajar Online
Akibat kebijakan pemerintah yang menghimbau untuk melakukan isolasi diri di rumah. guru tak bisa lagi mengajar dengan bertatap muka secara langsung, dan mengubah proses kegiatan pembelajaran secara daring. Untuk SMK 5 sendiri, ada beberapa platform yang dipakai daring salah satunya Google Meet dan Web Sekolah.
2. Diskusikan Isu COVID-19 Bersama Siswa
Berita di media memang tiada hentinya membicarakan isu COVID-19, guru juga dapat melakukannya bersama siswa. Namun, tentunya di sini guru dan siswa harus fokus dan memilah pada hal-hal yang faktual dan positif saja. Agar tidak merasa cemas berlebihan. Jika siswa merasa khawatir atau takut, yakinkan bahwa guru selalu ada untuk mereka di masa-masa ini. Diskusikan isu COVID-19 bersama murid dengan mengajak mereka agar tidak ikut panik dengan membuat karya seni seperti; poster bertema pencegahan virus Corona, membuat video cuci tangan yang baik dan benar, serta yang lainnya.
3. Beristirahat atau Melakukan Hobi
Saat social distancing, aktivitas di dalam rumah menjadi terbatas sehingga bisa menimbulkan stress. Ketika sedang tidak mengajar, ambil kesempatan untuk beristirahat sejenak atau melakukan kegiatan yang disukai (hobi) guna meringankan beban pikiran. Misalnya, dengan memasak, membaca buku, atau bermain game. Lakukan apapun yang dapat dilakukan agar menjaga pikiran teralihkan dari pandemi ini. Karena, terlalu sering memikirkan virus Corona, bisa mengalami ketakutan berlebih.
4. Dapatkan Informasi Terpercaya Mengenai COVID-19
Banyak membaca tentang wabah virus Corona bisa menimbulkan serangan kecemasan bagi seseorang yang mengidap gangguan kecemasan. Meski media sosial atau grup WhatsApp tiada hentinya menyuguhkan berita mengenai wabah ini. Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah meluncurkan situs covid19.go.id sebagai sumber informasi resmi terkait penanganan virus Corona yang saat ini menjadi pandemi global. Situs tersebut memuat pesan tentang tiga langkah penting yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi risiko penularan, mengetahui informasi yang akurat, dan apa yang harus dilakukan bila sakit.
5. Konsultasikan Kesehatan Mental
Jika merasa stres segera hubungi Guru BK/Psikolog. Memendam tekanan pada mental hanya dapat memperburuk keadaan. Hal tersebut dapat mendatangkan penyakit psikosomatis, yaitu suatu kondisi atau gangguan pikiran yang memengaruhi tubuh.
Ilustrasi kesehatan mental. (Sumber: finansial.com)
I’m